Keinginan Irlandia dilakukan pertandingan ulang lawan Perancis dalam babak play off Piala Dunia 2010 menemui sandungan. Media Inggris, Guardian, memberitakan, FIFA menolak keinginan itu.
Perancis berhasil mendapatkan tiket ke Afrika Selatan karena menang agregat 2-1 atas Irlandia lewat perpanjangan waktu. Pada pertandingan leg pertama, Perancis menang 1-0. Di leg kedua, giliran Irlandia yang menang 1-0. Karena agregat sama, maka dilakukan perpanjangan waktu. Perancis akhirnya menang 2-1 lewat gol William Gallas. Namun, Thierry Henry sudah melakukan handsball lebih dulu sebelum memberi umpan kepada Gallas.
Dalam rekaman terlihat Henry sengaja mengontrol bola dengan tangannya. Namun, wasit tak melihatnya. Hal ini yang diprotes Irlandia dan mereka menuntut dilakukan pertandingan ulang.
LONDON-Irlandia sangat kecewa dengan keputusan wasit mengesahkan gol Gallas tersebut. Bahkan, Menteri Kehakiman Irlandia, Dermot Ahern, langsung turun tangan. Dia meminta FIFA menggelar pertandingan ulang.
"Jutaan orang di seluruh dunia melihat Henry melakukan handsball. Selain itu, belum melakukan off-side. Kita harus menempatkan keadilan di FIFA dan menuntut pertandingan ulang," kata sang menteri.
Namun, ambisi tersebut tidak diamini FIFA. Menurut salah satu sumber Guardian di FIFA, otoritas sepak bola dunia itu menolak keinginan Irlandia menggelar pertandingan ulang. FIFA mengacu pada Statuta No 5 pada aturan resmi permainan.
Statuta itu berbunyi, "Wasit punya kewenangan penuh dalam memimpin pertandingan. Apa yang sudah dia putuskan sudah final, tak bisa diganggu gugat." Dengan dasar itulah FIFA menolak laga ulang.
Friday, November 20, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment